Sabtu, 14 September 2013

LORONG

Jembatan batu di sebelahku diam
Pancuran bambu kecil memercikan air
Menghempas di atas batu hitam
Merintih, menikam sepi pagi
Kucup-kucup cemara bergoyang-goyang
Diterpa angin dingin bukit ini
Sperti mengisyaratkan doa
Rahasia alam diam meski tak hanya
Disinipun aku mencari engkau
Setiap kali kupanggil namamu
Namun selalu saja hanya gema suaraku
Yang terdengar rindu

Gadis manis duduku di sebelahku
Menyematkan kembang di saku bajuku
Dan bercerita tentang sepasang burung
Yang bercumbu di atas dahan
Tetapi sepi tetap bergayung di dada
Selalu kuteriakkan kata dimana
Tetapi rindu tetap bergayung di dada
Selalu kuteriakkan kata dimana

Ketika pulang aku turun ke kali
Dan berkaca di atas air
Melihat wajahku letih dan tua
Tapi aku berusaha tertawa
Anggap hidup hanya sandiwara
Yang kan berakhir segera


Tidak ada komentar:

Posting Komentar