DIRTHA gadis
yang bertumbuh dengan watak pemberani. Sayangnya, dia mengidap jantung bawaan
lahir. Pada usia sembilan tahun keperawanannya direnggut oleh pria bejat. Ia trauma. Masa SMAnya dihabiskan di kota Ayahnya. Kota yang menambah
kesuraman. Dirtha diperkosa lagi oleh teman dari sahabatnya di sebuah pesta.
Dari masa kelamnya itu Dirtha kembali ke kota lahirnya sebagai perempuan
pengguna narkoba. Kehidupannya dipenuhi kelam hitam.
Ia terpaksa
menikah karena dihamili seorang tanpa ikatan cinta. Suaminya kemudian
berselingkuh dengan mantan kekasihnya. Dirtha meninggalkan rumah dan seorang
anakknya. Dia berkelana kembali ke rimba yang makin kelam. Menyusuri belantara
cinta dengan berbagai tipe kelakuan pria. Pria-pria yang dikenalinya seringkali
mengecewahkan. Janda kembang adalah julukan yang sangat menistakan perasaannya.
Dia dicap sebagai janda yang haus seks oleh saudara-saudaranya sendiri.
Hingga suatu
saat dia berjumpa dengan Dirga. Sayang seribu sayang, Dirga, pria yang dicintainya itu
sudah beristeri dan beranak satu. Uniknya, kehidupan keluarga Dirga nyaris mirip dengan
kehidupan eks keluarga Dirtha. Latar belakang keduanya berasal dari jenis
keluarga yang sama. Keluarga broken home. Baik Dirtha maupun Dirga tak pernah
menikmati kasih sayang dari seorang ayah. Keduanya membuat komitmen untuk “hidup
bersama di alam cinta” meskipun tidak menikah. Dirga menawarkan bentuk keluarga
Single Parent yang jadi pilihan mereka.
Pada awal hubungan mereka, dalam situasi psikologi yang amat rapuh itu, sahabat-sahabat
Dirga memanfaatkan Dirtha. Mereka merayunya, bahkan berhasil memperdayai dan
merenggut kehormatan Dirtha menjadi aib yang tak pernah diketahui Dirga. Dirtha
bertahan dalam hubungannya dengan Dirga ketika ia berpikir akan membalas
kejahatan Dirga sebagaimana yang dituduhkan sahabat-sahabatnya. Semakin
berusaha menemukan bentuk kejahatan pada sosok Dirga, semakin ia menemukan
makna kasih sayang yang hakiki.
Dirtha
akhirnya berusaha mendapatkan anak dari Dirga dan bertekat keras untuk
membangun keluarga Single Parent sebagaimana tawaran Dirga ketika menyatakan
cintanya. Tetapi, penyakit jantung lemah membuat Dirtha dua kali keguguran. Dalam
hubungan yang saling mencintai itu, tekanan datang silih berganti dalam
kehidupan Dirtha. Orang tuanya mengutuk hubungan mereka. Sahabat-sahabat mengecam
hubungan mereka. Lingkungan kerjanya menghina hubungan mereka. Dirtha merasa
seluruh dunia tidak membelanya dan Tuhan selalu dipertanyakannya.
Selama dua
tahun “hubungan gelap” Dirtha dengan Dirga telah mampu mengubah pandangan Dirtha
tentang makna kehidupan. Dirtha merasa seperti dilahirkan kembali. Ia menemukan
jati dirinya sebagai sosok perempuan yang berani, percaya diri dan mampu
menjadi pemimpin sekaligus manajer dalam rumah tangga. Kekuatan cinta sejati
yang ditransformasikan Dirga membuat Dirtha bangkit dari keterpurukannya. Kini Dirtha sedang menuju pada kursi panas,
menjadi seorang manajer di perusahaan Futsal. Dirga menyadari situasi
kekasihnya sedang menuju pada pematangan emosional. Ujian bagi sebuah pembentukan
konsep diri harus lebih ditingkatkan. Bagi Dirga, tekanan apapun yang dialami
Dirtha saat ini, adalah kewajaran.
Satu hal
yang membuat Dirtha senantiasa bersyukur sekaligus menyesalinya. Dirinya
berjumpa dengan seseorang yang demikian tulus mencintainya, tetapi tak sanggup
menikahinya. Bagi Dirtha, Dirga lebih dari seorang kekasih. Dirga adalah sosok ayah
bagi dirinya. Terjadilah dualisme dalam kepribadian Dirtha. Ia mulai lupa dengan
komitmen awal mereka. Dirtha menuntut agar hubungannya dengan Dirga berlanjut
ke pelaminan. Sedangkan Dirga tetap konsisten pada prinsip awalnya, memelihara
komitmen mereka untuk membangun Single Parent sebagai solusi atas cinta mereka.
Dirtha mulai
goyah mempertahankan komitmennya dengan Dirga. Kini ia membenci Dirga tetapi tak kuasa melakukannya. Berkali-kali
hubungan mereka terancam putus dan tersambung kembali. Pada
saat yang sama, Dirtha sedang berada pada puncak karier. Dirinya diuji dengan
berbagai tekanan dari dalam dirinya sendiri dan tekanan dari luar dirinya. Kebohongan
menjadi santapan setiap pagi, amarah kian terik bermetamorfosis menjadi dengki,
tipu muslihat, kebencian dan luka.
Pada situasi
yang amat panas itu, Dirga berhasil mengungkap aib yang disimpan rapih oleh Dirtha
selama hubungan mereka. Dengan ketulusan cintanya, Dirga memaafkannya. Sejak
itulah Dirtha mengalami depresi berat. Ia malu kepada ketulusan kekasihnya.
Bahkan ia malu menatap dirinya sendiri di cermin. Ia malu mandi dan menyaksikan
tubuhnya. Tetapi, Dirtha belum berhenti membohongi dirinya dan membohongi
kekasihnya. Hingga akhirnya, Dirtha si perkasa itu diperkosa lagi oleh lelaki tak
dikenal di dalam mobil yang ditumpanginya saat sedang menghindar dari Dirga.
Dirga
terpukul oleh kejadian tragis itu. Pasca pemerkosaan itu, Dirga mengidap
Gonore. Setelah berhasil sembuh dari gonore yang menyerang saluran kencing, Dirga
dan Dirtha bertemu di lapangan luas. Meluaskan hati mereka masing-masing.
Keduanya membuat komitmen baru. Yaitu membangun hubungan baik laksana ayah dan
anak. Rupanya hubungan itu lemah. Hanya dalam hitungan beberapa menit, komitmen
itu hancur.
Hari demi
hari berganti, hubungan yang melemah itu dibumbuhi dengan saling curiga dan
silang pendapat. Dirtha yang sedikit waktu lagi akan menjadi manajer di tempat
kerjanya, harus menerima tekanan yang datang dari Dirga sendiri. Apakah dengan
kekuatan yang dimilikinya, Dirtha mampu mewujudkan kebahagiaannya?
Atau berhasilkah
Dirtha hidup bersama Dirga selamanya?
Tunggu
kisahnya dalam Novel berjudul: DIRTA (Derita Tiada Akhir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar