Senin, 15 Oktober 2012

HILANG

hitam
semua serba kelam
kusam
sebuah kanvas sudah dikotori
aib
dusta
khianat
keluar dari mulutmu nana-nana menjijikan
mengerihkan

seperti kanker menjalar
ibarat tumor
sakit ganas
dipedihkan
membara di dada
tapi tidak untuk aku yang dirundung tulusku

elang pemangsa
meratap
ada santapan sore sebelum malam menjemput
dagingmu elok disayat bayangan orang mati
kau biarkan dirimu
terangsang oleh bejat nafsu
kau merasa cantik dalam birahi
damai dalam hiruk pikuk para perkutut mabuk
selimutmu terbuat dari duri-duri
kau jatuh lalu berdiri dan menikmati
lalu jatuh lagi

kepalamu sisa-sisa puing
yang kutempel satu demi satu menjadi utuh
setelah itu kau biarkan dirimu jatuh
lagi
kini kau jatuh
entah ke berapa kali
siapakah yang menempelkan puing-puing itu

seseorang
seperti aku
setulus itu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar