Selasa, 18 Desember 2012

Cinta dan Ketidaksadaran

Saat pertama kali menyatakan cinta, yang ada hanyalah rasa. Sadar atau tidak, rasa tak peduli. Sebab rasa bukan dalam pikiran. Rasa adalah unsur subjektif dari sisi manusia. Bertolak belakang dengan logika. Ketika logika hendak menuntut upah cinta adalah perkawinan, maka cinta menjelma kedalam bentuk yang nampak. Menampakkan cinta diluar kesadaran sama halnya dengan mencampakkan cinta itu sendiri kedalam kubangan harapan yang terlampau nista.

Biarkan cinta itu tetap hidup. Usaha untuk membentuk cinta dalam berbagai model hanya akan memposisikan makna cinta di level yang sangat dangkal. Cinta hakikatnya lahir dari kebebasan. Sangat anti terhadap keterikatan. Cinta adalah usaha yang tidak sadar. Konstruksinya terbangun menurut perasaan dan ego yang sangat kental. Tetapi dengan cinta kita bisa bertahan hidup. Oleh cinta yang sadar, kita bisa mati konyol. Cinta memang ketidaksadaran. Bilamana kita mulai menyadarinya, maka sesungguhnya kita mulai menghilangkan cinta dari diri kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar