Selasa, 13 Agustus 2013

IA HANYA INGIN CINTA

di sebuah jalan setapak yang sunyi aku
dan kau masih sempat berpeluk dingin malam
ketika cinta hendak rontok dari pohonnya
sangat terasa di jantung kita
cinta kasih seperti daun ditiup angin
dendam tak diharap setelah perpisahan itu
meski tangisnya tak mengeluarkan sebutir airmata
karena sumur di matanya telah kering

Pun cintanya
pipinya yang tak pernah lembut
sementara kumis ubanan masih menempel
di dinding hatinya yang keriput
terlalu usang untuk kembali riang
merangkai kisah yang sudahsudah

dengan gontai cintaku pergi ke bilik tangisnya
di sebuah gedung yang dibuat dari peluh kasih berdua
yang sebentar lagi akan menjadi rumah kebahagiaannya
kemudian mengunci rapat isak bibirnya di sudut kamar

ia hanya ingin cinta
tanpa tekanan
ia hanya ingin merdeka dari rasa malu yang panjang
lalu tega dipisahkannya hati dan jantung dari kehidupan
sambil berharap duapuluh menit
sebagai duapuluh tahun masa menunggu
setidaknya cinta bersua jiwa.
   

14 Agustus 2013
03.03 wita Meras-Cempaka  
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar