akulah penguasa
tanah perbudakan manusia
bodoh, miskin, ingusan
meleleh di nusa pada
kesadaran jelata hilang entah
kemana perginya tuan mereka
ketiga pangeranku cerdik semua
bertumbuh dari uang negara
mudah saja memperolehnya
cukup belenggu pemerintah dengan kontrak
terbangun sudah sebuah nota
mengalahkan saingan sebelum laga
akupun leluasa meregangkan jari-jari
mekar bagiku sebuah dinasti
hanya dengan membodohi bupati
meski aku selalu merugi
besok lusa kusiasati ganti rugi
dengan berbagai jurus dan dalih
aku bebas membangun apa saja
sesuai mauku dan kehendak bupati
aku bebas mengubah apa saja
baik nilai, harga, jumlah dan isi
aku mudah melakukan semua
dengan sarana milik bupati
aku tuan
berhasil bangun kejayaan
dinasti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar