Aku tak sanggup lagi berbicara
Ketika semua yang kulihat adalah hampa
Di dalam bathinku memberontak sejumlah aksara
Mereka ibarat sepasukan tentara menuju medan laga
Aku kehabisan kata untuk kueja
Setiap suaraku adalah kemelut yang kau rasa
Secangkir kopi kepalsuan diracik dari akar-akar kebohongan
Sampai kau membuatku terdiam di sudut kota entah
Aksara kuajak berkawan
Bersekutu untuk melakukan perlawanan
Memerangi kesunyian dan memporak-porandakan semua harapan yg pernah kita lukis bersama
di kanvas kebenaran kita
lukisan itu memudar layu
ternoda keperawanannya oleh rasa takut bersalah
yang memaksa kertas menanggung bebannya
aku hanya bisa diam
Mulutku tak lagi punya kuasa, tapi lima jariku masih bisa berperang
Homer, Sophocles, Herodotus, Eurupides, Hippocrates memimpin di depan
Pikiranku mengundang Aristophanes dan Plato mengungkap berbagai dalil
Agar aku dapat berbicara dalam diam. Meski hanya untuk aku seorang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar