Sabtu, 16 Juni 2012

PILATUS

Pilatus sahabatku
Meski kursimu terbuat dari emasmu
Aku menyumbang suara untuk kursimu itu
Kini aku menjadi abdimu
sebagai rakyat dengan satu usahaku
Kuberikan lagi kau
tiga puluh juta lembar fee
dari peluhku sendiri
agar kelak aku dapat bekerja
dengan tiga ratus juta lembar uang negara
membangun rumah pejabat kampung

Pilatus sahabatku
kuserahkan tiga puluh juta butir jerih payahku
sepuluh persen sebagaimana rumusmu
kau ambil itu melalui tangan abdimu yang lain
yang kini menjadi mitra kerjamu
tapi kata abdimu
disana ada Pilatus kecil
sudah buatkan janji kroni
meraup tiga ratus juta lembar uang negara
membangun rumah pejabat kampung
Lalu aku bagaimana?
kemana butiran keringatku?
Pilatus sahabatku,
Di mana janjimu?

Kring....kring...kriiiinnngg....aku kering
Kupandang namamu di layar ponselku
Pe... I... El... A... Te.. U... Es...
PILATUS.... gumamku
jangan kau bohongi aku lagi
meski aku merana
janjimu dicampuri duri

Kring....kring...kriiiiiingg....aku benar-benar kering
Kupandang nama abdimu di ponselku
bukan PILATUS.... gumamku
syukurlah bukan GAYUS
abdimu menukar bagianku
dengan dua ratus sembilan puluh juta lembar rupiah
membangun rumah pengobat kampung

penukaran abdimu menyedot lagi keringatku
sebanyak lima juta lembar rupiah
ditambah kewajiban abdi pajak PPN dan PPH
aku menjadi semakin kering
rakyat pun selalu kering

Pilatus.....!!!
Aku benci kamu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar