Sabtu, 03 November 2012

LELAP DI KERANGKENG

Dawai gitarmu melentingkan nada
senar-senarnya membuahkan mutiara kata
engkau sang bijak pemilik sedih meluruh asa
getaran sukmaku terasa nikmat dalam luka


Memandang beranda ibarat memandang dunia
Demikian banyak keluh kesah berjejer di sana
Sedikit diantaranya melukis syukur dan puja
Mereka jua, perlahan namun pasti menawarkan diri dirayu oleh kuasa dunia

Aku gembira buat mereka yang berkata
Puji syukur, Alhamdulilah.
Dari keyakinan yang kuat tentang hidup ini betapa bermakna
Ketika waktu selalu ditangkap oleh tangan-tangan bijaksana


Mengapa aku lelap dalam kerangkeng cintaku?
betah dalam ketiadaan rasamu !!!
 


Melupakanmu secara beradab
satu-satunya cara mencintaimu


Siapapun yang dapat mengatakan cinta
harus mampu menerima kepahitan
yang timbul dari sikap buruk
orang yang dicintai

Ketika kita hendak berpisah
sifat buruk saja yang muncul ke permukaan
kebencian kita terhadap sifat buruk itu bukanlah cinta
penerimaan yang baik terhadap hal-hal buruk itulah cinta sejati


Aku adalah aksara
Kehidupanku rentetan aksara terajut dalam kata
menjalin kata demi kata terbingkai dalam kalimat
berkelompok kalimat mengartikulasikan makna
 
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar