Rabu, 17 Februari 2010

BUNGA ALANG-ALANG

alang terbang di bawah bulan
kelana angin musim tak terbaca
lewati ruang igau memenjang
di mana tanah humus menjanjikan?

suatu ketika, ia berjumpa serumpunnya
di sebuah padang
ia pun bertanya:
“apa gunanya gemulai menggapai angkasa
bila kau tak berjalan ke sana
yang mencari hingga ke batas siang
selalu punya fajar”

rumpun itu pun melepas anaknya sambil berkata :
“terbanglah ke benua-benua dan samudera-samudera
agar kamu bertemu langit dan tanahmu
telaga-telaga mengukir jejak
di bening matahari yang memelukmu pagi petang”

berjalanlah anak-anak itu dan dewasa di bawah langit
hingga tersusun nyanyian mega dan jejak sungai
dalam fajar dan suar memancar cahaya terakhir
memberkaskan isyarat nun tak jauh lagi

sebelum sampai di hitungan habis ia berucap sendiri :
“anak-anak baru harus pergi menembus abad
untuk dunia baru
di atas padang dan waktunya sendiri”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar