Rabu, 17 Februari 2010

Bunga Rumput Dalam Mazmur Bahagia

Bungaku
Bunga rumputku
Sukmaku
Sukma mazmurku

Segalanya ada etalase dan waktu
Karnanya sepanjang hidup manusia butuh oase
Sebab manusia selalu dahaga dan senantiasa mencari bahagia

Dalam dzikir kucari guru bahagia
Di hutan di kotakota sama saja bunga rumput di tanah
Jarijarinya menjalar berburu embun
Tapi mata bunganya menyalami kita betapa damainya
Dukakah mendamaikan kita
Sehingga manusia butuh ratapan

Segalanya memiliki entah dan mencari entah
Kerenanya sepanjang hidup manusia butuh cermin
Sebab manusia selalu retak
dan mengubah yang retak hingga mencapai entah

Bungaku
Bunga rumputku
Sukmaku
Sukma mazmurku

Sebuah pelor
Pelor sebuah
Celana color tua
lelaki tua
Tua keladi
Menjadi tua bejat
Tuan tuhan
Pelor itu
Jiwa tua rapuh
Oh bungaku terinjak
Mazmur darah
Bukan milikku
Mari kita lupakan ia untuk cinta

Jika aku bisa menghitung banyaknya bunga
Jika aku bisa merangkainya untuk dunia
oh betapa banyaknya keanekaan kemuliaan
Dari mazmurku hingga sejadah airmata pengharapan
Bungabunga itu tumbuh menjalar ke tangan sadakah nan darma
Ilahi yang meridho dalam adzan bungabunga itu
Memanggilmanggil dikau
Memanggilmanggil dikau
Melihat oh…betapa indahnya keindahan keanekaan warnawarni
Betapa indahnya keindahan keragaman ini
Bungabunga rumput di tanah
Bungabunga rumput di belukar
Bungabunga rumput di hutan
Menyulam pelangi keindahan dalam setiap ratap dan senyum
Hingga setiap orang bisa menyuntingnya ke jiwa cinta
Dan melupakan dunia tak berbelas kasihan
Yang senantiasa dibangun orang di luar sana
Orangorang pongah
Orangorang jumawa
Oh bunga rumput dalam mazmur bahagia ini
Berkudalah seribu jibril dan malaikat kebahagiaan
Datanglah ke tanah ratap dan hati duka ini
Dan duka mereka yang berharap bunga rumput menguncup
Biar sempurnalah mazmur ini bagi nyanyian muadzin
Ketika subu dan petang;

Bungaku
Bunga rumputku
Sukmaku
Sukma mazmurku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar