Sabtu, 06 Februari 2010

ETALASE PANTAI SEGELAS LEMON

jalanan memanjang lima kilometer
menyimpan bayang kerinduan
di tepinya pantai melambai-lambai
memanggil hujan di tepi mata

aku menyesap segelas lemon dalam etalase berisi kita
perjamuan perkawinan batin terseret dari ujung jalan
hingga ke tepi landai
gunung-gunung mengepung di balik wajah
kawan-kawan menatap tanpa kedip
mungkin meneguhkan sekaligus mengutuk
tapi kita memilih duduk sebagai pengantin
saat pelangi menikung di barat
anak-anak hujan mengabar air mata

seperti syair balada kita pun cakapkan getar hati
mata jauh menatap ke landai laut
ke segala bilik tersayat
luka-luka itu kita jahit bersama

dua jam hati kita menggelegak mendebur
ombak itu datang dari pikiran beku
menghantam batu hitam
yang diam-diam kita susun jadi rumah
dan kita sepakat memilih diam di dalamnya
meski dalam beberapa putaran detik, jam dan zaman
badai bisa datang menguji kesetiaan yang kita rentang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar