berpuluh-puluh syair siapa pemiliknya
bila cinta bukan milik kita
berkisahlah engkau tentang Celine Dion
wanita meratap dalam cinta sejatinya
keajaiban dipertemu hanya satu-satunya
dari beribu kelokan, beribu kengerian
tak ada yang bisa menghentikannya
dan engkau datang di hari berikutnya
dengan binar mata dari cahaya matahari
terang yang tak pernah mendustakan warna
dimana yang dipanggil cinta adalah kita
kita pun bertemu seperti sebuah sketsa
dari malam menuju pagi kedua
semalaman kau menyanyikan syair Celine
dalam denting bahagia sekaligus pedih
bunga catus tua menjejarkan cabangnya dalam angkuh
hatiku melolong cintaku
disayat mulia hatimu
lalu pagi pun datang dalam lembaran puisi
puisi ditulis hati dengan cara yang kita sendiri tak mengerti
tapi tiba-tiba kita sama seperti Gibran mengatakan: memahami
dimana cinta memang hanya untuk cinta itu sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar