Sabtu, 06 Februari 2010

MEJA MART DEKAT KACA JENDELA (2)

duduk di meja Mart dekat kaca jendela
bukan lagi sekadar memandang laut
atau menangkap isyarat ombak
mendebam di detak jantung
tapi buat melepas rindu
kerena rindu memenatkan kita
dengan percakapan hati tak pernah selesai
mendedah melumat tanpa henti-henti

di sana kita bisa menyesap jus lemon atau mentimun kesukaan
menyanyikan kidung dengan reffrain yang agung
biar cinta tak semata bayang di jalanan tanpa tuan
seperti kau tinggalkan pada tujuh atau delapan kenangan
biarlah serupa keramaian Mart
setidaknya kita punya saat membagi keluh dan senang

dan aku berharap meja itu selalu di sana
beberapa saat lagi sebisanya abadi
buat nepihkan duka
atau tempat ziarah bagi kenangan indah
yang mungkin sebentar diantar eskalator menuju jalanan
jalanan yang selalu menyiapkan kelokan ke banyak tujuan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar